728x90 AdSpace

  • Latest News

    Diberdayakan oleh Blogger.
    Kamis, 10 September 2015

    Korps Marinir Lakukan Konservasi Terumbu Karang “Save Our Littoral Life”


    100 personel Prajurit Marinir dari Resimen Bantuan Tempur-2 Marinir (Menbanpur-2 Mar) beberapa waktu lalu melakukan konservasi terumbu karang di Pulau Pari dan Pulau Tidung Kecil, Kepulauan Seribu. Kegiatan tersebut bagian dari kampanye “Save Our Littoral Life Korps Marinir”. Prajurit Menbanpur-2 Mar menanam sekira 3.000 terumbu karang dengan Fragmen Subtrat sebanyak 250 buah dengan target menanam 54 ribu terumbu karang pada 15 Agustus 2015 nanti.

    Komandan Batalyon Provos-2 Marinir Letkol Marinir Supriyadi Tarigan yang memimpin kegiatan konservasi tersebut mengutarakan bahwa kegiatan tersebut salah satu wujud kepedulian prajurit Marinir terhadap alam, masyarakat, dan kelangsungan ekosistem laut. Rencananya, penanaman secara besar–besaran akan dilaksanakan pada 15 Agustus 2015.

    Seperti diketahui bahwa terumbu karang merupakan habitat bagi banyak spesies laut untuk melakukan pemijahan, peneluran, pembesaran anak, makan dan mencari makan, terutama bagi sejumlah spesies yang memiliki nilai ekonomis penting. Terumbu karang bermanfaat untuk perkembangbiakan populasi ikan dan biota laut lain. Selain itu, juga bermanfaat untuk menahan gelombang dan arus air laut, penahan abrasi pantai, dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan.


    Indonesia sendiri sebagai sebuah negara kepulauan terbesar di dunia memiliki wilayah dengan kekayaan hayati laut laut yang amat besar. Diperkirakan, luas terumbu karang di dunia mencapai 284,300 kilometer persegi. Indonesia mempunyai sekitar 18% terumbu karang dunia, dengan keanekaragaman hayati tertinggi lebih dari 2500 jenis ikan, 590 jenis karang batu, 2500 jenis Moluska, dan 1500 jenis udang-udangan.

    Akan tetapi, sayangnya jumlah terumbu karang di perairan Indonesia terus menyusut. Studi yang dilakukan para peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia  menunjukkan terumbu karang Indonesia masih banyak yang rusak. Pengamatan pada 1.135 stasiun menunjukkan ada 30,4 persen lokasi terumbu karang berada dalam kondisi rusak. Hanya 27 persen lokasi terumbu karang yang diamati dinyatakan dalam kondisi baik. Sementara kondisi terumbu karang yang sangat baik tak sampai enam persen.

    Terumbu di Indonesia masih sangat terancam dengan perubahan iklim dan aktivitas manusia. Kerusakan disebabkan aktivitas manusia seperti penggunaan bom ikan, pukat harimau, racun sianida, dan pencemara laut. Sementara itu, karena pencemaran dan bencana alam pula terumbu karang akan sulit pulih.

    Langkah utama konservasi saat ini adalah pemantauan kondisi lokasi terumbu karang secara berkala. Selain itu, juga diikuti dengan kegiatan identifikasi potensi sumber daya terumbu karang, identifikasi penyebab kerusakan, dan penyusunan database kondisi ekosistem terumbu karang. Terumbu karang di Indonesia tersebar hampir di 17.508 pulau. Apabila dihitung, luas tutupan terumbu karang di Indonesia mencapai 75 ribu kilometer persegi.

    Cakupan terumbu karang di dunia sendiri saat ini meliputi sepertiga garis pantai tropis dunia. Ini adalah lingkungan yang amat produktif, yaitu 100 kali lebih produktif dibanding laut di sekelilingnya. Terumbu karang membentuk habitat biologis yang menyokong kehidupan bagi spesies di sekitarnya serta memasok sembilan juta dari 75-100 ton hasil tangkapan ikan dunia. Bayangkan ada sekira 130 juta orang yang tinggal di kawasan  terumbu karang dan mengandalkan ekosistemnya untuk mendapatkan pangan, pekerjaan, dan juga usaha wisata.

    Indonesia bersama lima negara di Indo-Pasifik, yaitu Filipina, Malaysia, Timor Leste, Papua Nugini, dan Kepulauan Solomon, sepakat untuk serius mengupayakan pelindungan terhadap wilayah pesisir dan ekosistem terumbu karang di kawasan segitiga terumbu karang (coral triangle) di dunia. 6 negara yang merupakan anggota Coral Triangle Initiative for Coral Reef, Fisheries, and Food Security (CTI-CFF) ini mencanangkan 9 Juni sebagai Hari Terumbu Karang (Coral Triangle Day) atau CT Day dan akan diperingati setiap tahunnya. Penetapan ini dilakukan setelah seluruh negara anggota CTI-CFF memperingati Hari Kelautan Sedunia pada 8 Juni 2012 lalu.

    Keberadaan terumbu karang di Indonesia merupakan salah satu daya tarik wisata bahari negeri ini. Di Indonesia setidaknya ada sekira 600 lokasi menyelam yang tersebar dari Sabang hingga Merauke, sebut saja beberapa di antaranya, yaitu: Pulau Alor danPulau Komodo (Nusa Tenggara Timur), Selat Lembeh dan Bunaken (Sulawesi Utara), Laut Banda (Maluku), Pulau Bangka (Bangka Belitung), Kepulauan Karimunjawa (Jawa Tengah), Raja Ampat (Papua Barat), Tulamben dan Nusa Penida (Bali), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Pulau Derawan (Kalimantan Selatan), Pulau Bintan (Riau), Kepulauan Seribu (Jakarta), dan ratusan lokasi menakjubkan lainnya. Oleh karena itu, upaya pelestarian dan pemahaman untuk menjaga terumbu karang sangat penting dan sudah menjadi tanggung jawab bersama.

    Sumber informasi lebih lanjut dapat Anda lihat di laman www.facebook.com/marinircoralsaver
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Posting Komentar

    Item Reviewed: Korps Marinir Lakukan Konservasi Terumbu Karang “Save Our Littoral Life” Rating: 5 Reviewed By: Unknown
    Scroll to Top