728x90 AdSpace

  • Latest News

    Diberdayakan oleh Blogger.
    Kamis, 10 September 2015

    Bahari Ujung Tombak Pariwisata Indonesia


    Tidak ada negara kepulauan seperti Indonesia. Begitu luas wilayah lautnya yang mencapai 3,1 juta kilometer persegi dengan belasan ribu pulau tersebar serta garis pantainya hingga 80.000 kilometer.  Belum lagi kekayaan biota laut di bawahnya yang amat kaya dan terbesar di dunia. Besarnya potensi sektor kelautan Indonesia itulah yang kemudian akan menjadi andalan untuk mengembangkan wisata bahari demi mencapai target 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara hingga 2019 nanti.

    Menteri Pariwisata, Arief Yahya mengutarakan dalam pertemuannya dengan wartawan dari berbagai media Selasa (28/7) di Gedung Sapta Pesona, bahwa Kementerian Pariwisata akan mengembangkan pariwisata bahari sesuai komitmen Kabinet Kerja Jokowi-JK dalam bidang kemaritiman dan rencana pengembangan poros tol laut di Indonesia.

    Arief Yahya mengutarakan bahwa kecenderungan pariwisata bahari terus meningkat saat ini dan itu termasuk kunjungan ke tujuan wisata bahari di Asia. Data kunjungan di destinasi wisata bahari unggulan di Indonesia pun menunjukkan peningkatan signifikan dalam tiga tahun terakhir, diantaranya adalah: Taman Nasional Komodo (NTT) dengan jumlah kunjungan wisman meningkat sebesar 9,42 persen di 2013 dibanding 2011 (41.833 per tahun 2011 menjadi 45.776 per tahun 2013), Kepulauan Raja Ampat (Papua Barat) meningkat sebesar 56,48 persen di 2012 dibandingkan 2010 (3.858 per tahun 2010 menjadi 6.037 per tahun 2012)”.

    Menteri Pariwisata, Arief Yahya memaparkan empat strategi dasar pengembangan wisata bahari yang akan dijalankan Kementerian Pariwisata (Kemenpar), yaitu: pertama, destination level strategy, dimana potensi yang sudah ada harus selalu tumbuh dan tumbuhnya haruslah lebih tinggi agar berkelanjutan. Strategi kedua, dibutuhkan portfolio strategy untuk meminimalkan risiko bisnis. Itu karena ketika wisata sudah menjadi bisnis pariwisata maka harus tunduk pada hukum bisnis dan itu perlu dikembangkan sehingga lebih tinggi dari kompetitor. Ketiga adalah parenting strategy agar mengetahui siapa leader dan siapa pendukungnya. Terakhir yang keempat  adalah business level strategy yang terbagi dalam tiga bagian dan dapat dipilih atau disesuaikan, yaitu: pertama comparative strategy berdasarkan riset, kedua competitive strategy berdasarkan market, dan ketiga ialah functional strategy dengan pendekatan pada area fungsional. Harapannya, dengan memicu pada empat strategi dasar tersebut menjadikan wisata bahari terpadu dan memiliki pengaruh besar di kemudian hari.

    Dalam pengembangan wisata bahari ini Kementerian Pariwisata akan menyesuaikan dengan Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional (RIPPARNAS) dimana telah menetapkan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yang berbasis bahari sehingga kerja sama antarsektor di tingkat pusat dan provinsi serta membangun kerja sama antara daerah akan dijadikan strategi di dalam pengembangan destinasi bahari.

    Menteri Pariwisata, Arief Yahya juga menambahkan bahwa directional strategy terkait wisata bahari intinya adalah pelestarian. Semakin melestarikan maka akan semakin berkelanjutan. Semakin merusak maka semakin jangka pendek pula pariwisata Indonesia.

    "Maka, sebagai strategi yang tepat dalam pengembangan pariwisata bahari agar berkelanjutan adalah memperkuat kerja sama antarsektor dan daerah serta pelaku dan asosiasi pariwisata bahari," ucapnya.

    Selain itu, pariwisata bahari sangat dekat hubungannya dengan pengembangan kawasan pesisir yang memiliki ruang lingkup seperti pengembangan akomodasi, restoran, maupun infrastruktur pendukungnya seperti marina, dermaga, pusat bisnis, dan lainnya. Saat ini tantangan yang dihadapi adalah karakter pulau-pulau kecil di Indonesia yang memiliki beberapa keterbatasan sumber daya seperti energi, bahan material bangunan, serta ketergantungan dengan akses laut dan udara. Hal tersebut menyebabkan pembangunan fasilitas dan aksesibilitas memerlukan biaya tinggi serta kerja sama lintas sektor.

    Dalam upaya pengembangan wisata bahari di Tanah Air ke depannya, ada berbagai tantangan yang perlu diperhatikan antara lain adalah: sensitivitas lingkungan pantai dan pesisir, dampak lingkungan, ekonomi, dan sosial budaya dari kegiatan wisata bahari. Oleh karena itu, Kemenpar ke depannya akan menekankan pentingnya pelestarian selain peningkatkan aksesibilitas, infrastruktur, fasilitas pariwisata, dan sumber daya manusia. Termasuk pula dalam konteks pengelolaan pariwisata dimana akses yang terbuka menjadikan salah satu tantangan terbesar dalam pengelolaan pariwisata bahari. (Him | www.indonesia.travel)
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Posting Komentar

    Item Reviewed: Bahari Ujung Tombak Pariwisata Indonesia Rating: 5 Reviewed By: Unknown
    Scroll to Top