728x90 AdSpace

  • Latest News

    Diberdayakan oleh Blogger.
    Jumat, 02 Oktober 2015

    Jembatan termegan dan ter unik di Indonesia

    1. Jembatan Kutai Kartanegara - Tenggarong


    Jembatan Kutai Kartanegara (dikenal pula dengan sebutan Jembatan Mahakam II) adalah sebuah jembatan yang melintas di atas Sungai Mahakam yang menghubungkan Kecamatan Tenggarong dengan 

    Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Panjang jembatan secara keseluruhan mencapai 710 meter, dengan bentang bebas, atau area yang tergantung tanpa penyangga, mencapai 270 meter. Pembangunan jembatan ini dimulai pada tahun 1995 dan selesai pada 2001, dan merupakan jembatan terpanjang ke 10 di Indonesia.

    Daya tarik dari jembatan ini adalah adanya taman yang bersih tepat di sisi timur jembatan yang sering digunakan warga dan wisatawan menikmati keindahan Sungai Mahakam. Selain itu, jika melintas di atas jembatan, kita dapat melihat pemandangan cable car yang melitas menuju Pulau Kumala yang terhampar luas di tengah Sungai Mahakam.

    Sayang, pada tahun 2011, jembatan ini runtuh ketika sedang diperbaiki. Wacana muncul, antara membangun jembatan baru pada lokasi jembatan lama, atau dibangun melintasi Pulau Kumala.

    2. Jembatan Barelang - Batam


    Jembatan Barelang (dikenal pula dengan sebutan Jembatan Habibie) adalah nama 6 buah jembatan yang menghubungkan pulau-pulau yaitu Pulau Batam, Pulau Tonton, Pulau Nipah, Pulau Rempang, Pulau 

    Galang dan Pulau Galang Baru. Masyarakat setempat menyebutnya "Jembatan Barelang", namun ada juga yang menyebutnya "Jembatan Habibie", karena beliau yang memprakarsai pembangunan jembatan itu untuk menfasilitasi ketiga pulau tersebut yang dirancang untuk dikembangkan menjadi wilayah industri di Kepulauan Riau.

    Jembatan terpanjang ke 8 di Indonesia yang terletak di atas laut ini kini menjadi daya tarik wisata andalan Kepulauan Riau karena menawarkan panorama Laut Cina Selatan yang indah.

    3. Jembatan Barito - Banjarmasin


    Jembatan Barito adalah jembatan yang menghubungkan tepi barat Sungai Barito di Kecamatan Anjir Muara dan tepi timur Sungai Barito di Kecamatan Alalak dekat Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

    Jembatan ini memiliki panjang 1.082 meter yang melintasi Sungai Barito selebar 800 meter dan Pulau Bakut selebar 200 meter. Jembatan ini terdiri dari jembatan utama sepanjang 902 meter, dan jembatan 

    pendekat 180 meter, dengan lebar 10,37 meter. Merupakan akses Jalan Trans Kalimantan dari Banjarmasin menuju ke Palangkaraya dan sebaliknya. Jembatan Barito sering disebut pula Jembatan Pulau Bakut, sesuai nama delta (pulau kecil) yang ada di bawahnya atau Jembatan Pulau Bakumpai, sesuai nama daerah tepi barat Sungai Barito (Sungai Banjar)

    4. Jembatan Ampera - Palembang

    .
    Jembatan Ampera adalah sebuah jembatan yang terletak di atas Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan. Dengan panjang 1.117 meter, jembatan ini merupakan jembatan terpanjang ke 4 di Indonesia.

    Pembangunan jembatan ini dimulai pada bulan April 1962, setelah mendapat persetujuan dari Presiden Soekarno. Biaya pembangunannya diambil dari dana pampasan perang Jepang. Bukan hanya biaya, jembatan inipun menggunakan tenaga ahli dari negara tersebut.

    Pada awalnya, bagian tengah badan jembatan ini bisa diangkat ke atas agar tiang kapal yang lewat di bawahnya tidak tersangkut badan jembatan. Bagian tengah jembatan dapat diangkat dengan peralatan mekanis, 

    dua bandul pemberat masing-masing sekitar 500 ton di dua menaranya. Kecepatan pengangkatannya sekitar 10 meter per menit dengan total waktu yang diperlukan untuk mengangkat penuh jembatan selama 30 menit. 

    Pada malam hari, jembatan ini menjadi sangat cantik berhias cahaya serta semakin semarak dengan adanya lapu sorot dari atas kedua menara jembatan. Di sisi jembatan juga di bangun areal terbuka (Plaza Kuto Besak) dan restoran-restoran terapung.

    5. Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah - Siak Sri Indrapura


    Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah (dikenal pula dengan sebutan Jembatan Siak) adalah jembatan yang melintas di atas Sungai Siak, Kota Siak Sri Indrapura, Riau. Nama jembatan ini diambil dari nama permaisuri Sultan Kesultanan Siak terakhir, Sultan Syarif Qasim II. 

    Jembatan yang didesain hingga usia lebih dari 100 tahun ini dibangun melalui sistem cable stayed, dengan konstruksi modern. Jembatan Siak dirancang sejak tahun 2001 oleh Tim Ahli dari ITB, memiliki panjang 1.196 meter, lebar 16,95 meter ditambah dua buah trotoar selebar 2,25 meter yang mengapit sisi kanan dan kiri 

    jembatan. Ketinggian Jembatan Siak mencapai 23 meter di atas permukaan air Sungai Siak yang lebarnya mencapai sekitar 300 meter. Di atas jembatan berdiri dua menara setinggi masing-masing 80 meter yang dilengkapi dengan dua buah lift untuk menuju puncak menara.


    Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah telah menjadi salah satu obyek wisata Kabupaten Siak. Banyak alternatif untuk menikmati pesona arsitektur Melayu yang menjadi ciri khas jembatan ini, salah satunya adalah melihat jembatan dari lokasi turap. 

    Turap adalah pedestrian yang dibangun Pemda di sepanjang pinggiran Sungai Siak di seputaran Kota Siak Sri Indrapura. Sambil menikmati makanan dan minuman yang disajikan para pemilik kafe di lokasi Turap, kita bisa melihat panorama jembatan dari kejauhan.

    6. Jembatan Pasupati - Bandung


    Jembatan Pasupati atau Jalan Layang Pasupati adalah sebuah jembatan yang menghubungkan bagian utara dan timur Kota Bandung melewati Lembah Cikapundung. Panjangnya 2,8 kilometer dan lebarnya 30-60 meter, merupakan jembatan terpanjang ke 2 di Indonesia. 

    Pembangunan jembatan ini dibiayai melalu hibah dana dari Pemerintah Kuwait. Setelah sempat beberapa tahun tidak terlaksana, akhirnya pada tanggal 26 Juni 2005 uji coba pertama sudah dilakukan. Jembatan ini akan menjadi salah satu markah tanah Kota Bandung.

    Jalan Layang Pasupati juga menjadi salah satu ikon Kota Bandung. Jalan layang ini membuat arus lalu lintas dari wilayah sekitar Jabodetabek ke Bandung menjadi lebih mudah. Pemerintah Kota Bandung 

    dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat rencananya akan memperluas ruang terbuka hijau (RTH) di sekitar Pasupati karena saat ini, terutama di area kolong jalan banyak penduduk yang sengaja mendirikan bangunan non-permanen untuk dijadikan warung-warung kopi. 

    Jembatan ini menghubungkan Jalan Terusan Pasteur (Jalan Dr. Djundjunan) dan Jalan Surapati, dan dari sinilah nama Pasupati berasal. Dengan adanya jembatan ini diharapkan dapat mengatasi masalah kemacetan di Bandung Utara.

    7. Jembatan Suramadu - Surabaya


    Jembatan Nasional Suramadu adalah jembatan yang melintasi Selat Madura, menghubungkan Pulau Jawa (di Surabaya) dan Pulau Madura (di Bangkalan), Jawa Timur. Dengan panjang 5.438 meter, jembatan ini merupakan jembatan terpanjang di Indonesia saat ini. 

    Jembatan Suramadu terdiri dari tiga bagian yaitu jalan layang (causeway), jembatan penghubung (approach bridge), dan jembatan utama (main bridge). Nama Suramadu sendiri merupakan akronim dari Surabaya-Madura. Jembatan ini diresmikan awal pembangunannya oleh Presiden Megawati Soekarnoputri pada 20 Agustus 2003 dan diresmikan pembukaannya oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 10 Juni 2009. 

    Jembatan Suramadu pada dasarnya merupakan gabungan dari tiga jenis jembatan dengan panjang keseluruhan sepanjang 5.438 meter dengan lebar kurang lebih 30 meter. Jembatan ini menyediakan empat lajur dua arah selebar 3,5 meter dengan dua lajur darurat selebar 2,75 meter. Jembatan ini juga menyediakan lajur khusus bagi pengendara sepeda motor di setiap sisi luar jembatan.

    Berdasarkan pantauan di lapangan, sejak jembatan Suramadu dibuka, kendaraan yang masuk ke Bangkalan memang bukan hanya kendaraan warga Madura yang datang dari Surabaya, tapi banyak juga yang berasal dari kabupaten lain, seperti Kediri, Sidoarjo, dan Jakarta. Selain sebagai sarana perhubungan, 

    Jembatan Suramadu sudah dikenal sebagai salah satu obyek wisata. Ada sebuah taman yang dibangun Pemerintah Kabupaten Bangkalan di sisi utara jembatan. Di taman ini, para pengunjung bisa menikmati udara dan kejaran angin dari sisi selatan Jembatan Suramadu dengan panorama laut yang menyenangkan.

    Keindahan Jembatan Suramadu lainnya terlihat saat malam hari dengan pernak- pernik lampu yang warna-warni, cukup mengesankan bukan hanya untuk dijadikan rekreasi keluarga walapun hanya sekedar lewat.
    Dulu, sebelum peresmian jembatan ini digunakan untuk berfoto-foto di tengah jembatan, suasana angin laut Selat Madura yang menyapa ombak terasa sangat indah disertai dengan cahaya lampu-lampu tiang-tiang jembatan.
    Next
    This is the most recent post.
    Posting Lama
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Posting Komentar

    Item Reviewed: Jembatan termegan dan ter unik di Indonesia Rating: 5 Reviewed By: Unknown
    Scroll to Top